Loyalitas
Sejauh ini loyalitas dipandang sebagai
suatu sarana untuk dapat mengikat sebuah kesetiaan, kepatuhan dan
ketaatan. Loyalitas sering diidentikkan dengan pengabdian akan seseorang
terhadap sebuah lembaga yang mempunyai kesamaan visi dan orientasi
untuk meraih tujuan bersama. Meskipun loyalitas memiliki arti yang
sangat luas, namun kadang secara umum loyalitas hanya dilihat dari satu
perspektif saja, yakni diidentikkan dengan pengabdian, pengorbanan dan
ketaatan seorang individu yang mempunyai hierarki jabatan yang lebih
rendah dalam sebuah lembaga terhadap seseorang yang memangku jabatan
yang mempunyai hierarki lebih tinggi dalam lembaga
tersebut. Dan sejauh ini, dengan perspektif dimaksud, sering seorang
bawahan menjadi terdeskriditkan dengan istilah loyalitas yang hanya
dipandang satu perspektif dari bawahan terhadap atasan, yang akhirnya
sering pelaku organisasi terjebak makna loyalitas semu yang menganggap
bahwa kata loyalitas menjadi sebuah kata yang hanya diperuntukkan bagi
seorang bawahan terhadap atasan, dan akhirnya mengkaburkan makna
tanggung-jawab bersama dalam sebuah organisasi.
Di sini saya ingin memberikan pandangan
secara pribadi akan makna loyalitas secara praktis yang dapat saya amati
dalam kehidupan sehari-hari individu suatu organisasi. Saya berusaha
melihat aspek loyalitas dari kacamata seorang pimpinan terhadap bawahan,
meskipun makna loyalitas tersebut masih saya batasi dalam frame bahwa
loyalitas masih dijadikan komoditi untuk “mendeskriditkan” seorang
bawahan yang mempunyai perilaku “unik” dalam sebuah organisasi/lembaga.
Maksud dari perilaku “unik” di sini adalah perilaku yang lain dari
kelajiman bawahan-bawahan pada umumnya, bisa bersifat positif maupun
bersifat negatif.
Dalam perspektif saya, pandangan seorang
pemimpin tentang makna loyalitas bawahan terhadap dirinya dan
organisasi sangat dipengaruhi oleh karakter pribadi pemimpin tersebut
dan gaya dalam memimpin sebuah organisasi. Setidaknya, ada tiga karakter
pemimpin yang memandang makna loyalitas bawahan terhadap dirinya, yang
mana karakter tersebut saya khususkan bahwa loyalitas diukur
berdasarkan:
- Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan lembaganya secara umum
- Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan pimpinannya
- Komitmen seorang individu organisasi terhadap pimpinannya saja.
wow keren...
BalasHapusloyalitas seperti yang seperti diatas tsb sdh bagus namun perlu ditambah dengan kesetiaan bekerja dengan ihlas dan penuh cinta dengan mengikuti aturan norma organisasi yang benar dan sesuai dengan sop dari oerganisai tsb .loyal ke bawahan, loyal ke samping dan loyal ke atas itulah tri marta loyalitas.
BalasHapusLbih spesifik lgi
BalasHapusKurang jos..
BalasHapus