Sabtu, 19 Mei 2012

 Loyalitas
Sejauh ini loyalitas dipandang sebagai suatu sarana untuk dapat mengikat sebuah kesetiaan, kepatuhan dan ketaatan. Loyalitas sering diidentikkan dengan pengabdian akan seseorang terhadap sebuah lembaga yang mempunyai kesamaan visi dan orientasi untuk meraih tujuan bersama. Meskipun loyalitas memiliki arti yang sangat luas, namun kadang secara umum loyalitas hanya dilihat dari satu perspektif saja, yakni diidentikkan dengan pengabdian, pengorbanan dan ketaatan seorang individu yang mempunyai hierarki jabatan yang lebih rendah dalam sebuah lembaga terhadap seseorang yang memangku jabatan yang mempunyai hierarki lebih tinggi dalam lembaga tersebut. Dan sejauh ini, dengan perspektif dimaksud, sering seorang bawahan menjadi terdeskriditkan dengan istilah loyalitas yang hanya dipandang satu perspektif dari bawahan terhadap atasan, yang akhirnya sering pelaku organisasi terjebak makna loyalitas semu yang menganggap bahwa kata loyalitas menjadi sebuah kata yang hanya diperuntukkan bagi seorang bawahan terhadap atasan, dan akhirnya mengkaburkan makna tanggung-jawab bersama dalam sebuah organisasi.
Di sini saya ingin memberikan pandangan secara pribadi akan makna loyalitas secara praktis yang dapat saya amati dalam kehidupan sehari-hari individu suatu organisasi. Saya berusaha melihat aspek loyalitas dari kacamata seorang pimpinan terhadap bawahan, meskipun makna loyalitas tersebut masih saya batasi dalam frame bahwa loyalitas masih dijadikan komoditi untuk “mendeskriditkan” seorang bawahan yang mempunyai perilaku “unik” dalam sebuah organisasi/lembaga. Maksud dari perilaku “unik” di sini adalah perilaku yang lain dari kelajiman bawahan-bawahan pada umumnya, bisa bersifat positif maupun bersifat negatif.
Dalam perspektif saya, pandangan seorang pemimpin tentang makna loyalitas bawahan terhadap dirinya dan organisasi sangat dipengaruhi oleh karakter pribadi pemimpin tersebut dan gaya dalam memimpin sebuah organisasi. Setidaknya, ada tiga karakter pemimpin yang memandang makna loyalitas bawahan terhadap dirinya, yang mana karakter tersebut saya khususkan bahwa loyalitas diukur berdasarkan:
  1. Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan lembaganya secara umum
  2. Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan pimpinannya
  3. Komitmen seorang individu organisasi terhadap pimpinannya saja.

4 komentar:

  1. loyalitas seperti yang seperti diatas tsb sdh bagus namun perlu ditambah dengan kesetiaan bekerja dengan ihlas dan penuh cinta dengan mengikuti aturan norma organisasi yang benar dan sesuai dengan sop dari oerganisai tsb .loyal ke bawahan, loyal ke samping dan loyal ke atas itulah tri marta loyalitas.

    BalasHapus